Informasi
Penyakit Darah Tinggi adalah faktor resiko utama penyebab munculnya penyakit stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. darah tinggi tidak akan langsung menyebabkan kematian , tapi melalui gejala-gejala penyakit berat. dan mengurangi harapan hidup pada penderita . dalam ilmu kedokteran disebut
( Hipertensi ).
Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer atau sekunder. Sekitar 95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas, 10% Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin disebabkan (hipertensi sekunder).
Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi resiko terkait komplikasi kesehatan. Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup.
Berikut adalah faktor-faktor yang bisa meningkatkam resiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Pola makanKalau Anda suka makan makanan tinggi kalori, lemak, dan gula, mungkin sudah saatnya Anda menguranginya untuk mengurangi resiko terkena penyakit darah tinggi. Dan, ini juga adalah fakta umum yang diketahui hampir semua orang: kurangi makanan bergaram karena itu dapat menahan banyak cairan dalam tubuh sehingga meningkatkan tekanannya.
- Berat badan berlebihBMI (Indeks Massa Tubuh) bisa menjadi salah satu ukuran resiko. Jika BMI Anda 25 hingga 30, atau bahkan lebih, Anda terhitung kelebihan berat badan, dan lebih beresiko mengalami tekanan darah tinggi.
- Kebiasaan minum minuman beralkoholMengonsumsi alkohol dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah. Trigliserida adalah kolesterol yang jahat yang berpotensi menyebabkan tekanan darah meningkat.
- StresStres dapat meningkatkan tekanah darah sewaktu. Hormon adrenalin akan meningkat sewaktu kita stres, dan itu bisa mengakibatkan jantung memompa darah lebih cepat sehingga tekanan darah pun meningkat. Selain itu, pada saat stres biasanya pilihan makanan kita kurang baik. Kita akan cenderung melahap apa pun untuk merilekskan diri, dan itu bisa berdampak secara tidak langsung pada tekanan darah kita.
- Kondisi penyakit yang lainMenurut para ahli, gangguan kondisi kesehatan seperti Apnea tidur (Sleep Apnea) dapat menimbulkan tekanan darah tinggi. Orang yang mengalami gangguan ini sangat dianjurkan berkonsultasi dengan dokternya.
- Faktor keturunanBukan hanya warna kulit, ciri fisik atau sifat yang bisa diwarisi dari orang tua kita. Ternyata, penyakit pun bisa. Jika salah satu, atau kedua orang tua Anda mengalami tekanan darah tinggi, kemungkinan Anda pun beresiko tinggi mengalaminya.
- UsiaSeiring bertambahnya usia, kita semua semakin beresiko menderita tekanan darah tinggi. Mengapa? Karena semakin kita bertambah tua, elastisitas pembuluh darah kita juga berkurang sehingga cenderung mengalami penyempitan pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah pun meningkat.
- GenderHingga usia 45, pria lebih beresiko mengalami tekanan darah tinggi. Pada usia 45 hingga 64, baik pria maupun wanita memiliki tingkat resiko yang sama. Tetapi, justru pada usia di atas itu, wanita lebih beresiko.
- Kurang gerak (Sedentary lifestyle)Biasanya,
orang yang tinggal di kota besar cenderung memiliki gaya hidup kurang
gerak. Bekerja di kantor, dan terus menerus duduk, ditambah lagi
kurangnya olahraga, akan cenderung meningkatkan resiko penyempitan atau
penyumbatan di pembuluh darah. Akibatnya adalah meningkatnya resiko
darah
Tanda Dan Gejala Darah Tinggi ?
Pada orang normal, perubahan itu berada pada kisaran normal yaitu sekitar 120/80 mm Hg. sedang kan pada penderita darah tinggi perubahan tekanan darah nya kadang normal kadang juga tekanan darah nya tinggi . penderita Darah Tinggi (hipertensi) berkategori berat , sudah lama bertahun-tahun tidak dan belum menjalani pengobatan dan perawatan maka bisa timbul gejala sebagai berikut. Diantaranya sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas dan gelisah. selain itu gejala lainnya adalah pandangan mata menjadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal. Terkadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensi yang memerlukan penanganan segera.
0 komentar:
Posting Komentar